Posisi Anda: Rumah > blog

Titik meleleh dan mendidih dari aspal: Mengapa melunak pada suhu tinggi? ​​

Waktu rilis:2025-06-27
Membaca:
Membagikan:
Asphalt, campuran hidrokarbon yang kompleks, tidak memiliki titik leleh yang tajam karena komposisi heterogennya. Sebaliknya, ini menunjukkan kisaran titik pelunakan (biasanya 40-60 ° C untuk aspal minyak bumi), di luar yang transisi dari padatan ke cairan kental. Perilaku ini berasal dari struktur koloidnya:

Dinamika molekuler: Pada suhu tinggi, fraksi minyak cair (maltenes) dalam aspal menjadi lebih cairan, melemahkan matriks asphaltene padat. Ini mengurangi kekuatan antarmolekul, menyebabkan pelunakan.
Sensitivitas Suhu: Viskositas aspal turun secara eksponensial dengan panas. Misalnya, pada 60 ° C, aspal standar dapat kehilangan 90% dari kekakuannya, yang menyebabkan rutting di bawah beban lalu lintas. Asphalt yang dimodifikasi (mis., SBS atau tipe modulus tinggi) menolaknya melalui jaringan polimer yang menstabilkan struktur hingga 70 ° C atau lebih tinggi.
Mendidih dan dekomposisi:
Asphalt terurai sebelum mencapai titik didih yang benar (di bawah 470 ° C), melepaskan gas beracun seperti benzena. Dengan demikian, titik didih kurang relevan daripada titik nyala (~ 204 ° C), yang menandai risiko pembakaran selama pemanasan.

Implikasi Praktis:

Kegagalan trotoar: Suhu musim panas melebihi 50 ° C dapat melunakkan aspal, menyebabkan deformasi permanen seperti rutting.
Solusi: Gunakan pengikat yang dimodifikasi (mis., SBS) atau aditif pendingin untuk meningkatkan stabilitas suhu tinggi.
Singkatnya, aspal melunak karena kerusakan koloid dan kerentanan termal, yang memerlukan inovasi material untuk daya tahan.
Layanan online
Kepuasan Anda adalah kesuksesan kami
Jika Anda mencari produk terkait atau memiliki pertanyaan lain, silakan hubungi kami.
Anda juga dapat memberi kami pesan di bawah ini, kami akan antusias untuk layanan Anda.
Hubungi kami